Posts

Showing posts from December, 2024

We listen, we don’t judge

Tren saat ini yang sangat digandrungi oleh khalayak umum, ‘we listen we don’t judge’. Tren ini akhirnya malah membuka lembaran masa lalu ketika awal kenal diriku dengan setiap orang. Tren yang akhirnya menyadari betapa banyaknya hal dalam hidup ini yang berubah. Tren ini muncul mungkin karena kita ingin seseorang mengatakan hal kurang baik tentang diri kita tanpa mereka merasa offensive. Hari ini tanpa sengaja bergabung dengan teman sebaya, senior, bahkan dosen di prodiku. Kami mencoba melakukan tren ini, dengan aku sebagai objeknya. Wafiyah, ismail, dan wafi, ketiga teman sebayaku yang sepertinya mempunyai persepsi yang sama tentangku di awal kami berkenalan. Mereka mengatakan bahwa aku adalah orang yang sok asik, orang pertama yang mengirim teks kepada mereka secara personal dan menawarkan untuk bergabung di grup angkatan tanpa senior himpunan. Mereka juga beranggapan aku orang aneh karena cara bicaraku yang berbeda pada saat itu. Sudut pandang lain, kak cica, seniorku di prodi, ...

Parallel Storyline: Part 2

Libur semester ini akhirnya gw bisa pulang. Finally, gw bisa ketemu orang orang terkasih eaaaa. Selama beberapa tahun terakhir gw selalu ambil jatah libur semester gw buat agenda himpunan atau ga volunteer. Karena posisi gw penting banget di himpunan, kayak buat konsep kegiatan terus juga gw ikut kegiatan pengabdian di salah satu sekolah selama satu semester buat jadwal gw padat banget. Gw jadi harus ngurusin Pelatihan Mandeley yang dijadwalkan buat Angkatan gw, dengan nyiapin absen, koordinasi dengan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, sampai harus ngecekin perlengkapan pelatihan. Kalau dipikirin gw males banget karena ternyata jadi repot sendiri deh gw. Teman teman divisi udah pada pulang karena ada panggilan keluarga semua, sedangkan gw masih disini sini aja ngurusin hal yang ga ada habis habisnya. Belum lagi, gw siapin materi ajar buat pengabdian Masyarakat, asli ini gw harus riset dari kebutuhan siswa sampai media apa yang bisa gw pakai nantinya. Akhirnya gw libur seki...

Menjadi Tangan Kanan

Biasanya kalau orang mengandalkan gw, perasaan yang muncul cuma ada satu, yaitu bangga. Yep, bangga terhadap diri sendiri karena gw mampu menunjukkan bahwa someone can rely on me. Hari ini gw malah ngerasa ada dua perasaan yang muncul, yaitu bangga dan tertekan. Mungkin karena gw dipuji saat gw sedang di interview proposal untuk posisi baru bersama calon calon lain kemudian di apresiasi oleh atasan pada saat itu.   Gw ngerasa gw keren karena bisa ditahap itu, menjadi tangan kanannya, namun di satu sisi gw tertekan karena gw sudah yakin kalau mereka akan pilih gw dan interview ini hanyalah sebuah formalitas. Sial, gw rasa gw lebih nyaman jika di kritik didepan banyak orang disbanding dipuji didepan competitor lain. Rasanya lebih annoying karena sudah pasti mereka akan tambah marah, kesal, dan makin benci sama gw.   Di keadaan dimana atasan gw muji gw dengan kalimat, “nana itu tangan kanan saya”, was the moment dimana gw ngerasa it was “game over”. Kek gw udah menang tan...