They don’t say I love you but…
Memaknai setiap perjalanan yang
dilalui, aku akhirnya sangat bersyukur karena dibiarkan untuk melaksanakan,
menemui, bahkan mengunjungi tempat yang ku inginkan. Dari kecil, orang tua ku
adalah orang yang cukup protektif terhadap segala kegiatanku, agenda dari A-Z
harus mereka tau, well walaupun ga disuruh juga aku bakal tetap cerita. Bahkan di saat aku sakit tipes menghadapi
Ujian Akhir Madrasah when i was in high school, mama akhirnya punya solusi biar aku bisa
tetap belajar bersama teman temanku, yaitu dengan ngundang mereka ke rumah yang
pada saat itu adalah nunu dan wadan, my two closest friends.
Graduated from high school, akhirnya aku diberi
kebebasan penuh untuk mengambil keputusanku sendiri. Hobi ku yang awalnya hanya
berenang akhirnya bertambah jadi traveling. Dari mulai travel ke mataram untuk
ujian masuk perguruan tinggi. Menggunakan maps, observasi, dan juga riset
buatku jadi menikmati perjalanan tersebut. Sepulang dari mataram, 3 hari
berikutnya akhirnya aku harus terbang ke Makassar untuk medical check up.
Medical check up yang merupakan tanda bahwa aku ternyata lulus di perguruan tinggi Islam yang ada di Makassar itu. 3 tahun belakangan rasanya aku menemukan diriku, I finally found myself. Mungkin karena aku menjadi satu satunya anak yang tidak pernah diijinkan untuk merantau hingga aku tamat MAN. Berbeda dengan saudaraku yang lain yang bahkan saat ingin menempuh jenjang middle school mereka dibiarkan untuk merantau atau tinggal di boarding school. Aku akhirnya memiliki waktu untuk mengekspolrasi diri dan mencoba banyak hal.
Dari dulu sebenarnya aku ga begitu
suka mata Pelajaran geografi, tapi setelah melakukan perjalanan dari satu kota
ke kota lain, satu pulau ke pulau lain, satu provinsi ke provinsi lain, buatku
jadi tertarik untuk belajar geografi. Belajar geografi dengan mengunjungi
tempat tempat tersebut bahkan jadi bagian menyenangkan bagiku.
Well, bahkan sekarang aku jarang izin dengan orang tuaku. Alasannya sebenarnya sederhana, karena mereka bakal izinin aja, that’s why I just told them but not asking for permission. Sewaktu aku ke luwu tahun lalu saja they are okay with it, malah minta aku sekalian ke palopo buat ketemu temannya. Pulang dari luwu malah disuruh singgah buat silaturahmi ke teman ayah di pare pare.
Sebenarnya ini juga yang buatku senang
banget punya orang tua seperti mereka, mereka bakal berusaha melibatkan aku dalam
rencana dan kehidupan mereka. Walaupun jauh, orang tuaku biasanya selalu minta aku
untuk silaturahmi ke teman teman teman mereka. Dari mulai mengunjungi biasa, takziah,
promosi doktor, bahkan sampai syukuran. Aku bahkan jadi suka nginep di rumah teman
ayah, tante dewi.
Mereka tau aku anak yang bisa di andalkan. Mereka paham bahwa aku ga suka dilarang, tapi aku lebih suka didukung dalam apapun keputusanku. Well, walaupun kalau dilarang aku selalu pandai untuk membuat mereka luluh dengan pilihanku. Ya berkat belajar banyak soal negosiasi jadi ya ga susah susah amat sih. aku sebenarnya bukan anak yang keras kepala sih, lebih ke anak yang jago lobi aja wkwkw
p.s. tulisan ini untuk memberikan perspektif berbeda tentang orang tua dan interaksiku dengan mereka.
Comments
Post a Comment